Ciri-ciri dan Macam-macam Frasa beserta Contohnya
Sahabat Pelajar-Pada susunan kalimat Bahasa dan Sastra Indonesia terdapat adanya gabungan kata yang memiliki makna. secara definitif pernyataan tersebut disebut dengan istilah frasa. Secara lebih jelasnya frasa adalah gabungan dari dua kata atau lebih yang terintegrasi menjadi satuan bahasa yang memiliki makna. Berdasarkan bentuknya frasa berbeda dengan kalimat karena tidak dilengkapi dengan pola pembentuk kalimat seperti subyek, predikat, dan obyek.
Baca Juga : Pengertian Frasa Lengkap
Farsa endosentris dapat diklasifikan menjadi beberapa macam diantaranya ialah :
Contoh :
Joni membeli sepeda motor baru.
Aku menemukan buku catatan milikmu di laci mejaku.
Bolehkah aku meminjam gunting kuku milikmu sebentar saja?
Adik menangis karena buku gambar miliknya basah akibat kehujanan.
Pak Arman tidak mengajar hari ini karena dirinya sedang sakit.
Nina mencoba berbesar hati menerima kekalahannya.
Contoh :
Contoh :
Tidak ada pilihan antara ayah atau ibu, keduanya aku sangat menghormati dan menyayanginya.
Pak guru tidak menilai dari bagus atau jelek hasil ujianmu, melainkan dari usaha dan kerja keras yang kita lakukan.
Semua perbuatan kita baik atau buruk semua akan mendapatkan balasannya.
Segala hal baik suka atau duka telah kita lalui bersama.
Baca Juga : pengertian ciri-ciri dan jenis frasa
Baca Juga : Pengertian Frasa Lengkap
Karakteristik atau Ciri Frasa
Adapaun karakteristik atau ciri dari frasa adalah sebagai berikut :- Frasa terdiri atas dua kata atau lebih yang bermakna
- Frasa bersifat nonkalimat karena pada hakikatnya frasa bukanlah kalimat
- Frasa mempunyai kedudukan tertentu secara gramatikal dalam kalimat
Macam-macam Frasa
Frasa dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam jika didasarkan pada bentuknya. Penjelasan dan penjabarannya adalah sebagai berikut :1. Frasa Nominal
Frasa nominal ialah dua kata atau lebih kata bermakna yang pada unsur intinya berupa kata benda. Frasa nominal dalam kalimat bisa berkedudukan sebagai subyek dan juga obyek.
Contoh:
- Ayah membeli sepatu pantovel. (frasa nominal pada unsur obyek)
- Kakak membeli bola voli.
- Gunung betung sangatlah indah pemandangan alamnya. (frasa nominal pada unsur subyek)
- Rambut ikal Jery terpaksa harus dipotong karena sudah terlihat tidak beraturan. (frasa nominal pada unsur subyek)
- Ramzy sangat menyukai nasi uduk. (frasa nominal pada unsur obyek)
- Joni sangat suka memainkan alat musik seruling bambu. (frasa nominal pada unsur obyek)
- Adik merengek minta dibelikan sepatu roda. (frasa nominal pada unsur obyek)
- Nasi Goreng adalah makanan favorit ayah. (frasa nominal pada unsur subyek)
2. Frasa Verbal
Frasa verbal adalah frasa yang pada unsur intinya berupa kata kerja. Frasa verbal bisa berkedudukan sebagai predikat atau adverb dalam kalimat.
Contoh :
- Aku turut berduka atas meninggalnya ayahmu.
- Ninda ikut serta dalam perjalanan kami hari ini.
- Gina tidur nyenyak malam ini.
- Vina ikut makan pada saat orang-orang sedang menikmati hidangan.
- Kami tidur bersama di dalam tenda pada saat berkemah.
- Setelah makan malam akan ada pertunjukkan khusus dari group band noah di ruangan ini.
- Apa kita sudah boleh mengambil makan siang sekarang?
3. Frasa Endosentris
Frasa endosentris adalah frasa yang tersusun atas dua buah kata ataupun lebih. Frasa tersebut membentuk sebuah pola menerangkan diterangkan (MD) atau diterangkan menerangkan (DM).
Farsa endosentris dapat diklasifikan menjadi beberapa macam diantaranya ialah :
a. Frasa Endosentris Atributif
Frasa ini menggunakan pola Menerangkan Diterangkan (MD) atau Diterangkan Menerangkan (DM) pada kalimat.Contoh :
- Buku Latihan (DM)
- Sepeda motor (DM)
Joni membeli sepeda motor baru.
- Buku catatan (DM)
Aku menemukan buku catatan milikmu di laci mejaku.
- Gunting kuku (DM)
Bolehkah aku meminjam gunting kuku milikmu sebentar saja?
- Buku gambar (DM)
Adik menangis karena buku gambar miliknya basah akibat kehujanan.
- Sedang sakit (MD)
Pak Arman tidak mengajar hari ini karena dirinya sedang sakit.
- Kecil hati (DM)
- Besar hati (DM)
Nina mencoba berbesar hati menerima kekalahannya.
- Lapang dada (DM)
- Tinggi hati (DM)
- Murah senyum (DM)
b. Frasa Apositif
Frasa apositif adalah frasa endosentris yang pada salah satu unsur penyusunnya bersifat “diterangkan” yang dapat digantikan sebagai unsur utamanya yakni unsur “menerangkan.”
Contoh :
- Rusdi (D), sang raja jalanan (M) kini telah menjalani hidup sebagai orang yang baik.
- Boris (D), sang sarjana muda (M) yang masih menganggur hingga kini.
- Firman (D), sang guru mengaji itu kini telah mampu membiayai perjalan umroh kedua orang tuanya.
- Pak Risky, si pengusaha tahu (M) itu kini telah menegmbangkan bisnisnya hingga ke mancanegara.
c. Frasa Endosentris Koordinatif
Frasa ini mempunyai kesamaan atau kesetaraan pada tiap-tiap unsurnya. unsur yang setara tersebut terkadang membutuhkan sisipan kata “atau” diantara keduanya.
Contoh :
- Ayah atau ibu
Tidak ada pilihan antara ayah atau ibu, keduanya aku sangat menghormati dan menyayanginya.
- Kakek atau nenek
- Kaya atau miskin
- Merah atau putih
- Bagus atau jelek
Pak guru tidak menilai dari bagus atau jelek hasil ujianmu, melainkan dari usaha dan kerja keras yang kita lakukan.
- Baik atau buruk
Semua perbuatan kita baik atau buruk semua akan mendapatkan balasannya.
- Suka atau duka
Segala hal baik suka atau duka telah kita lalui bersama.
Baca Juga : pengertian ciri-ciri dan jenis frasa
0 Response to "Ciri-ciri dan Macam-macam Frasa beserta Contohnya"
Post a Comment