Pengertian Cerpen dan Contoh Cerita Anak
Berikut ini adalah artikel yang menjelaskan tentang Cerpen, pengertian cerpen, Cerita Anak, membaca cerita anak, contoh cerita anak, dongeng anak, cerita,
Konflik eksternal ini oleh Jones (1968:30) dibedakan dalam dua ketegori lagi.yaitu konflik fisik dan konflik social.
Konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat dari bangkitnya keadaan ketidak setujuan, kontroversi dan pertentangan diantara dua pihak atau lebih secara berterusan (Taquiri dalam Newstorm dan Davis, 1977).
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa konflik dalam suatu cerita dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu :
Pengertian Cerpen
Cerpen adalah cerita yang dapat dibaca dengan cepat tanpa membutuhkan waktu yang lama. Cerpen sebagai karya sastra terdiridari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Tokoh dan penokohan termasukunsur yang terdapat di luar karya sastra.
Membaca Cerita Anak
1. Amanat Cerita Anak
Amanat adalah sesuatu yang hendak disampaikan oleh pengarang kepada pembaca melalui karyanya. Amanat berbentuk kalimat perintah halus: ajakan, himbauan, perintah berbuat baik, atau larangan.
2. Konflik Cerita Anak
Menurut stanton (dalam Nurgiyantoro, 2002:124) konflik dibedakan menjadi dua kategori, yaitu konflik internal dan eksternal.- Konflik internal atau kejiwaan adalah konflik yang terjadi dalam hati jiwa seorang tokoh cerita. Jadi konflik ini adalah konflik yang dialami manusia dengan dirinya sendiri.
- Konflik eksternal adalahkonflik yang terjadi antara seorang tokoh dengan sesuatu dengan diluar dirinya.
Konflik eksternal ini oleh Jones (1968:30) dibedakan dalam dua ketegori lagi.yaitu konflik fisik dan konflik social.
- Konflik fisik adalah konflik yang disebabkan oleh adanya pembenturan antara tokoh dengan lingkungan alam.
- Konflik sosial adalah konflik yang disebabkan oleh adanya kontak sosial atau masalah-masalah yang muncul akibat adanya hubungan antar manusia.
Konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat dari bangkitnya keadaan ketidak setujuan, kontroversi dan pertentangan diantara dua pihak atau lebih secara berterusan (Taquiri dalam Newstorm dan Davis, 1977).
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa konflik dalam suatu cerita dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu :
- Konflik indifidu dengan indifidu lain
- Konflik indifidu dengan dirinya sendiri
- Konflik indifidu dengan kelompok
- Konflik indifidu dengan lingkungan/alam
Contoh Cerita Anak
Karena Bangun Kesiangan
Oleh Devi T. Royang
Jam menunjukkan angka 05.30 pagi. Vinna masih terlelap di kasur empuknya, ditemani Piko boneka anjing kesayangannya. Ia tidak mendengar bunyi klakson mobil yang hampir sepuluh menit berbunyi di depan rumahnya, berusaha membangunkan.
"Vin, Vinna! Ayo bangun. Mobil antarjemputnya sudah nunggu di depan rumah!" teriak Mama membangunkan anak bungsunya. "Mama kira kamu sudah mandi. Kok, tidur lagi, sih?"
Suara keras Mama langsung membangunkan Vinna. Ia melompat dari tempat tidurnya dan segera berlari ke kamar mandi. Ia tidak mau ditinggal mobil antarjemput. Vina agak malas naik angkot karena harus melewati jalan yang berputar-putar dulu.
"Ma, berangkat!" teriak Vinna setelah lima belas menit mempersiapkan diri. Ia pun segera melompat naik ke mobil antarjemputnya yang telah menungguny sekitar setengah jam.
Selama perjalanan ke sekolah, Pak Sadi mengomel terus Karena lama menunggu Vinna.
"Maaf, maaf, deh, Pak Sadi! Semalam, kan Vinna tidurnya malam banget. Soalnya harus belajar untuk ulangan hari ini…"
Vinna berbohong. Padahal semalam ia main game PS yang baru dia beli siangnya. Mendengar penjelasan Vinna, Pak Sadi pun berhenti mengomel. Tapi mereka hampir terlambat sampai ke sekolah karena terkena macet di jalan.
Setiba di sekolah, teman-teman Vinna memandanginya dengan geli. Mereka tertawa sambil menunjuk-nunjuk dirinya. Vinna tak mengerti apa yang ditertawakan oleh teman-temannya. Vinna cuek saja dan terus berjalan menuju kelasnya. Hari ini ,ada upacara bendera. Vinna sudah membawa semua perlengkapannya, seperti, topi, dan dasi. Kukunya pun sudah dipotong rapi kemarin siang oleh Mama.
Seminggu sekali sekolah Vinna selalu mengadakan pemeriksaan sebelum upacara bendera. Mulai dari kelengkapan atribut sekolah sampai dengan kuku, rambut, dan baju seragam yang rapi dan bersih.
"Vin, kamu mau sekolah atau mau tidur, sih?" tanya Rendy sambil tertawa dan terus memandangi Vinna dengan geli.
"Ya sekolah, Ren! Memang kenapa?" Vinna penasaran.
"Lihat, tuh, kepala anjingnya lucu sekali! Ha…ha…ha…" Angga tergelak melihat Vinna kebingungan.
Vinna menundukkan kepala, mencari ada apa yang salah pada dirinya. Dengan terkejut ia melihat sepasang kepala anjing yang menghiasi kakinya.
"Ya ampun, aku masih pakai sandal rumah!" seru Vinna. Wajahnya memerah malu. Aku, kok, tidak sadar tadi, pikirnya jengkel pada dirinya sendiri.
Gara-gara bangun kesiangan dan terburu-buru Vinna jadi malu di sekolah. Tak mungkin ia mengikuti upacara bendera.
"Lo Vinna, kenapa kamu tidak ikut upacara?" tanya Ibu Arni, guru piket yang bertugas memeriksa kelas. Vinna hanya diam menunduk. Ia tak sanggup mengatakan apa-apa pada Bu Arni.
Karena Vinna tidak segera menjawab, Bu Arni pun menghampirinya dan melihat sandal Vinna.
Bu Arni pun segera mengerti. Untunglah Bu Arni yang baik hati itu mulai menghibur Vinna.
"Setiap orang memang pernah melakukan kesalahan. Setiap orang pernah lupa.
Tapi alangkah baiknya jika kamu belajar untuk berdisiplin dan mengatur diri sendiri. Vinna kan sudah kelas enam, harus bisa mandiri."
Vinna hanya mengangguk. Dalam hatinya ia berjanji tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi. Bu Arni yang baik pun meminjamkan sepasang sepatu yang ada di ruang BP untuk Vinna, beruntung ukuran sepatu itu pas di kaki Vinna. Ia pun tak malu lagi mengikuti pelajaran di kelas hari itu.
Sumber: Bobo, No. 05 Tahun XXXV, 10 Mei 2007
0 Response to "Pengertian Cerpen dan Contoh Cerita Anak"
Post a Comment